TOP Distributor September 25 Layali Brand
ekosistem fashion muslimah modern yang menggabungkan desain berkelas internasional, sistem distribusi berskala nasional, dan pemberdayaan perempuan dari rumah.
Bersamam Layali. Membangun
Bunda selalu mempertanyakan apakah masih ada ruang untuk mimpi Bunda di antara segala pengorbanan yang sudah diberikan? Lalu perlahan air mata mengalir dari perasaan itu, terimakasih karena selalu memilih tetap berjalan dan terus mencari cara untuk selalu berjuang, ketahuilah bunda, justru dari air mata yang pernah jatuh diam-diam itulah Allah sedang membentuk hati Bunda menjadi lebih kuat dari apa pun yang pernah Bunda bayangkan. Bunda tidak tertinggal; Bunda sedang disiapkan—pelan, namun pasti—agar mampu menerima kebaikan yang lebih besar dari yang pernah Bunda harapkan. Setiap langkah kecil yang Bunda ambil hari ini adalah keberanian besar yang layak diapresiasi, karena tidak mudah memilih bangkit ketika dunia meminta Bunda menyerah. Dan meski hidup sering menunda mimpi Bunda demi keluarga, percayalah… Allah tidak pernah mencabut hak Bunda untuk kembali meraihnya dengan cara yang paling indah. Bunda, jangan berhenti—karena perjalanan ini belum selesai, dan dunia masih menunggu kilau terbaik yang hanya Bunda yang mampu menghadirkannya.
“Pakaian Jiwa, Cahaya Perempuan”
Di setiap rumah, ada satu sosok yang menjadi lentera sunyi—menjaga hangatnya rumah, menuntun arah langkah keluarga, meski ia sendiri jarang sempat beristirahat. Ia bangun saat fajar masih menggigil, dan baru merebah ketika malam telah kelelahan. Dalam dirinya tinggal samudra kesabaran; ia menahan segala gelisah agar orang-orang yang ia cintai tetap merasa aman. Sosok itu adalah ibu—perempuan yang Allah kuatkan hatinya, namun sering menyembunyikan lelahnya di balik senyum. Dari sela-sela keheningan seorang ibu, Layali menemukan napas pertamanya. Layali hadir sebagai niat tulus dan hati yang lembut, Layali tumbuh sebagai gerakan yang ingin menuntun kembali cahaya para ibu agar tidak padam, antara aroma masakan yang menguap ke langit, jemari kecil anak yang mencari genggam, amanah rumah yang tak pernah benar-benar selesai, serta pekerjaan yang menanti pulang. Mereka berhak tumbuh, berhak berkarya, dan berhak merasa berharga—tanpa harus meninggalkan amanah keluarga. Karena itu, Layali tidak sekadar menciptakan busana. Layali menghadirkan sarimbit sebagai “pakaian jiwa”—sehelai lembut yang merefleksikan kekuatan batin, kelembutan hati, dan gigihnya seorang ibu. Sarimbit menjadi simbol harmoni keluarga, simbol ketekunan perempuan, dan simbol perjalanan diri yang tetap bernilai meski dilalui dalam diam.



